MANGO STICKY RICE

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
MANGO STICKY RICE
“CEKODE”



Disusun Oleh :
1.      Ibnu Hudan Purnama              (5140111064)
2.      Nabasthala Dahana                 (5160111137)
3.      Frisar Diki Kurniawan            (5160111148)
S-1 Akuntansi C





UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Tahun Akademik 2017 / 2018


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Cekode Mango Sticky Rice
Mangga adalah salah satu komoditas yang paling banyak peminatnya, entah itu sebagai sumber penghasilan atau untuk sekedar dikonsumsi. Buah Mangga juga sudah memiliki tempat khusus di hati para penikmatnya, ini dapat dilihat dari antusiasme dan tingginya permintaan  dari para penikmat Mangga.
Buah Mangga adalah buah yang bersifat musiman yang berarti tidak setiap saat dapat ditemukan. Hal ini menyebabkan euforia penikmat Mangga hanya berlangsung dalam satu periode singkat. Dalam periode singkat tersebut, banyak bermunculan produsen yang bersaing memanfaatkan momentum di pasar buah Mangga. Meskipun begitu harga buah ini cenderung berada di nilai yang cukup stabil walaupun persediaan melimpah.
Buah Mangga memiliki berbagai varian jenis, tetapi kami belum melihat adanya banyak variasi yang digunakan oleh produsen dalam menyajikan produknya. Berkaca dari hal tesebut, kami melihat adanya potensi yang cukup tinggi untuk bersaing di pasar ini. Untuk itulah kami memulai bisnis Mango Sticky Rice mengingat produk Mango Sticky Rice kami belum banyak memiliki pesaing.

2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi pelopor dalam memprakarsai bertambahanya keanekaragaman makanan yang berasal dari luar negeri di Indonesia.
b. Misi
·        Memberikan warna baru dalam khasanah perkulineran Indonesia
·        Menyajikan produk yang berkualitas bagi para konsumen

3. Struktur Organisasi

 



     Dalam struktur ini sudah terdapat pembagian kerja setiap anggotanya, namun bukan berarti jika sudah menjabat pada satu jabatan tidak melakukan atau tidak membantu bagian yang lain. Untuk struktur ini semua anggota diharapkan dapat menempati jabatan dibagian lain.

B. Deskripsi Produk
1. Hasil Produk
            Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah makanan khas dari negara Thailand yang bernama Mango Sticky Rice. Makanan pencuci mulut yang satu ini terbuat dari bahan utama beras ketan yang dimasak dengan menggunakan santan dan daun pandan. Kemudian dihidangkan bersama potongan buah mangga yang matang lengkap dengan siraman saus santan kental yang manis gurih.
2. Penyajian Produk
            Dalam hal penyajian produk, menu makanan yang dipesan oleh konsumen tidak disajikan dipiring dengan bentuk yang unik serta ditata rapi didalamnya agar terlihat lebih menarik dan memiliki seni artistik yang indah yang akan membrikan rasa menggugah selera makan bagi konsumen.

Gambar 1
Model Piring


Gambar 2
Mango Sticky Rice

Gambar 3
Produk Kemasan Plastik

Gambar 4
Proses Penjualan COD

3. Keunggulan dan Keunikan Produk
            Produk yang kami buat ini sebenarnya masih jarang dibuat di daerah Yogyakarta sehingga memberikan kami kemudahan dalam mendapatkan pangsa pasar yang ada, kemudian karena ini merupakan makanan pembuka (dessert) untuk memberikan selera makan konsumen pada saat mereka akan menikmati makanan pokok maka dengan demikian produk yang kami buat merupakan hasil sempurna untuk teman makan bagi konsumen.

C. Analisis Persaingan
                 Sejatinya persaingan bisnis selayaknya menjadi ajang unjuk mengeluarkan kelebihan-kelebihannya yang bertujuan untuk mengalahkan para kompetitornya atau menjadikan pemimpin pasaran.Dengan melihat keaadan pasar yang masih banyak peluang dalam bidang kuliner baru yang berasal dari luar negeri maka bisa menjadi nilai lebih.Tidak hanya soal jenis makanan yang masih jarang atau baru tetapi juga kualitas produk kami dan juga pelayanan yang terbaik menjadi yang kami uatamakan.



D. Rencana Operasi      
     1. Tahap Pra-Operasi
          Tahap pra operasi adalah tahap persiapan baik alat, tempat, rencana pemasaran, dan lain-lain dilakukan di tahap pra-operasi ini.
          Lokasi usaha : Jl.Kabupaten Jetis Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta
          Tempat produksi : Kronggahan RW 04 RT 07 Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta
     2. Tahap Operasi
  Tahap ini yaitu saat mulai melakukan kegiatan penjualan saat ini kegiatan promosi dilakukan lebih gencar.
          Penjualan
            Untuk penjualan produk kami pelanggan bisa mendatangi stand kami ataupun melakukan COD sesuai dengan kesepakatan.Untuk COD minimal 2 Pesanan.Sedangkan jam buka stand kami dari jam 11.00-15.00
     3.  Tahap Pasca
Tahap pasca adalah kondisi setelah proses penjualan.Ada kalanya pada saat penjualan makanan tidak laku seluruhnya jika terjadi hal tersebut maka dapat dilakukan upaya untuk mengatasinya.Untuk makanan yang masih layak akan dikonsumsi sendiri atau dijual dibawah harga dan untuk yang sudah tidak layak konsumsi akan dibuang.

E. Aspek Pemasaran
          Setelah usaha ini berdiri maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah melakukan gebrakan,trobosan agar usaha yang telah dirintis tetap berjalan adalah dengan menganalisis peluang pasar mana yang potensial untuk dimasuki dan mana yang sebaiknya ditinggalkan.
1.    Peluang dan pasar
Usaha ini tergolong usaha yang masih baru dan belum terlalu memiliki banyak pesaing maka dari itu pasar yang ada masih sangat terbuka.Target utama yang disasar adalah kalangan mahasiswa karena lokasi usaha yang berdekatan dengan kampus I UTY dan juga karena aspek tingkat rasa penasaran mahasiswa yang tinggi.

2.    Konsumen yang dituju
            Mahasiswa dan warga sekitar yang berada di sekitar lokasi stand karena lokasi dekat dengan kampus 1 UTY dan juga karena rasa penasaran dari para mahasiswa yang masih tinggi.

          3.  Strategi pemasaran produk
              a.  Produk
       Produk yang kami tawarkan merupakan salah satu menu dari luar negeri yang masih jarang ada di Indonesia.Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari produk kami.
              b.  Harga
       Untuk menjadi kalangan menengah ke bawah ataupun kalangan mahasiswa harga menjadi hal yang dipertimbangkan.Maka dari itu kami memasarkan produk kami dengan harga yang terjangkau untuk berbagai kalangan.
              c.  Promosi
       Untuk promosi sendiri kami memiliki berbagai metode yaitu metode online dan juga metode offline.
Metode offline : Menggunakan pamflet ataupun selebaran yang disebar di keramaian untuk menarik perhataian para calon pelanggan.
Metode online : Menggunakan media sosial yang saat ini digunakan oleh semua macam golongan.Metodenya misalnya menandai teman di Facebook , mengunggah gambar di Instagram dan lain-lain.
              d.  Proses
                           Proses ini menjadi proses yang menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh calon konsumen.Proses ini menunjukan pada konsumen bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya.


F. Aspek Sumber Daya Manusia
          1.  Ibnu Hudan
               Merupakan anak seorang pengusaha konveksi di kota Pemalang yang sekarang belajar di Universitas Teknologi Yogyakarta. Pendidikan yang diambil adalah akuntansi dan sekarang telah memasuki semester akhir. Saat berada di Pemalang, tidak jarang ia mengikuti kegiatan ayahnya memipin perusahaan. Dengan latar belakang seperti ini, bisnis bukanlah hal yang baru bagi  manajaer yang kita tunjuk.
2.    Frisar Diki Kurniawan
          Merupakan mahasiswa semester 3 di Universitas Teknologi Yogyakarta. Program studi yang ia ambil adalah akuntansi strata 1. Kami menunjuk Frisar Diki karena ia memiliki nilai yang bagus di mata kuliah akutansi biaya yang sangat fundamental dibutuhkan oleh bisnis yang baru dibuka, terlebih biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan tenaga kerja ini tergolong lebih murah.
3.    Nabasthala Dahana
          Adalah mahasiswa semester 3 di Universitas Teknologi Yogyakarta dengan program studi akuntansi strata 1. Nabasthala memiliki cukup banyak relasi sehingga akan dapat digunakan sebagai ujung tombak pemasaran dan kami tunjuk menjadi manajer pemasaran. Selain itu dia juga banyak mengikuti kegiatan di kampus sehingga memiliki banyak akses ke lingkungan.
G. Analisis Keuangan
     1. Analisis Kebutuhan Modal
          a. Modal tetap
Modal tetap
Alat Produksi
No.
Investasi
Jumlah
Harga per-Unit
Nilai Investasi
1.
Kompor gas
1
250.000
250.000
2.
Tabung gas besar
1
480.000
480.000
3.
Wajan
1
40.000
40.000
4.
Dandang
1
66.000
66.000
5.
Sutil kayu
1
15.000
15.000
6.
Saringan
1
8.000
8.000
7.
Pisau
2
16.000
32.000
8.
Telenan
2
9.000
18.000




Rp909.000
Alat saji hidangan
No.
Investasi
Jumlah
Harga per-Unit
Nilai Investasi
9.
Piring
25
15.400
385.000
10.
Sendok
30
1.600
48.000
11.
Garpu
30
1.550
46.500
12.
Nampan
2
27.800
55.600
13.
Gelas minuman
25
8.200
205.000




Rp740.100
Alat perlengkapan
No.
Investasi
Jumlah
Harga per-Unit
Nilai Investasi
14.
Meja
3
542.000
1.084.000
15.
Kursi
14
160.000
2.240.000
16.
Lampu
7
28.000
196.000
17.
Tempat tisu
4
12.000
48.000
18.
Taplak meja
3
37.000
111.000
19.
Bolpen
1
2.000
2.000
20.
Kertas nota
1
8.000
8.000




Rp3.689.000

Total
Rp5.338.100

     b. Modal kerja
Modal Kerja
No.
Nama produk
Jumlah porsi
Biaya per-produk
Modal kerja
1.
Mango Sticky Rice
50
6.200
310.000
2.
Thai Tea
30
4.700
141.000
3.
Infuse Water
10
3.300
33.000




Rp484.000


     c. Total modal usaha
Total Kebutuhan Usaha
No.
Keterangan
Total
1.
Modal tetap
Rp5.338.100
2.
Modal kerja
Rp484.000
3.
Sewa tempat jualan
Rp56.000





Rp5.878.100

2.  Perhitungan laba rugi L/R
Proyeksi laba rugi/hari
No.
Keterangan
Target pembeli (orang)
Target pembelian
Penerimaan
1.
Penerimaan penjualan makanan
50
Rp10.000
Rp500.000
2.
Penerimaan penjualan minuman
50
Rp5.000
Rp250.000
Total penerimaan penjualan
Rp750.000



No.
Keterangan
Biaya

1.
Pengeluaran produksi makanan
Rp310.000

2.
Pengeluaran produksi minuman
Rp174.000

3.
Biaya Sewa
Rp56.000

Total pengeluaran
Rp540.000

Total penerimaan

Rp210.000


H. Analisis Dampak dan Resiko Usaha
     1.  Masyarakat dan Lingkungan Sekitar
     Kami menggunakan sumber daya yang merupakan produk lokal, jadi secara langsung kami memanfaatkan dan ikut mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitar. Kami tidak menimbulkan banyak sampah ketika melakukan proses produksi.
     2. Resiko Usaha dan Solusi
Resiko yang kami miliki cenderung berasal dari konsumen, karena untuk persaingan kami merasa tidak terlalu mendapat banyak saingan/kompetisi. Produk kami belum banyak dikenal dan membutuhkan pemasaran yang lebih intens, untuk itu untuk memulai bisnis ini kami akan memulainya dengan proses promosi dan pemasaran dengan penaawaran-penawaran menarik serta menggunkan diskon untuk pembelian berikutnya.

I. Rencana Pengembangan Usaha
                 Dalam pengembangan kedepan untuk usaha yang telah terbentuk sekarang memiliki hal yang serupa namun berbeda atau ada penambahan  untuk segi menu yang akan disajikan dengan tetap mengutaman produk unggulan yaitu Mango Sticky Rice dengan tambahan menu yaitu beberapa jenis minuman serta ada penambahan dalam segi menu makanan yang akan ditawarkan dengan pertimbangan makan masih sekitar Asia (seperti: Malaysia, Jepang, ataupun yang lain). Di tahap yang berikutnya usaha ini memiliki target pemasaran pada konsumen tingkat menengah sampe atas, bentuk ataupun tempat usaha yang selanjutny berbentuk cafe dengan suasana yang nyaman serta ruang yang memiliki nilai artistik guna menyamankan konsumen yang berkunjung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini